Hosting Unlimited Indonesia

Implementasi IPv6 pada FreeBSD

Alasan utama untuk mulai beralih ke IPv6 adalah terbatasnya ruang pengalamatan. Pada masa sekarang ini bukan komputer saja yang terhubung ke internet namun peralatan sehari-hari seperti telepon seluler, PDA, home appliances, dan sebagainya juga terhubungkan ke internet, dapatkan anda bayangkan seberapa banyak alamat IP yang dibutuhkan untuk menghubungkan semua itu ke internet. Arsitektur IPv6
Header IPv6 didesain mempunyai lebih sedikit field dibandingkan dengan IPv4, panjang header yang selalu tetap, dan fragmentasi yang terbatas pada paket IPv6 yang terbatas akan membuat router menjadi lebih cepat dalam memproses paket IPv6.
Gambar 1. Header IPv6
Gambar 2. Header IPv4
Header IPv6 mempunyai panjang yang tetap sebesar 40 bytes. Fields dalam header IPv6 dijelaskan sebagai berikut:
  • Field Version digunakan untuk menandai versi dari IP yang digunakan. Dalam IPv6 field ini berisi angka 6. Panjang field ini 4 bit.
  • Field Traffic Class untuk menandai kelas atau prioritas dari paket IPv6. Ukuran field ini 8 bit.
  • Field Flow Label untuk menandai bahwa paket tersebut dimiliki oleh urutan spesifik tertentu dari paket IPv6 antara asal dan tujuan. Field ini digunakan untuk aplikasi tertentu seperti aplikasi data real-time.
  • Field Payload Length untuk menandai panjang dari payload.
  • Field Next Header menandai tambahan header pertama jika ada atau jenis protokol pada lapisan atas PDU (Protokol Data Unit).
  • Field Externsion Header digunakan untuk tambahan fungsionalitas yang dibutuhkan seperti security dan sebagainya.
  • Field Hop Limit untuk menandai maksimum hop yang dapat digunakan oleh IPv6 dalam lalu lintas internet.
  • Field Source Address digunakan untuk menyimpan alamat IPv6 dari host asal. Ukuran field ini 128 bit.
  • Field Destination Adddress digunakan untuk menyimpan alamat IPv6 dari host
  • tujuan. Ukuran field ini 128 bit.
Mekanisme Transisi
Ada beberapa mekanisme transisi dari IPv4 ke IPv6. Berdasarkan draft IETF draft-ietf-v6ops-mech-v2-00.txt Mekanisme tersebut adalah:
  • Dual IP layer
  • Tunneling
Dual IP layer adalah sebuah cara dimana host dan router secara lengkap mendukung protokol IPv4 dan IPv6.
Tunneling adalah sebuah cara melakukan koneksi point-to-point dimana paket IPv6 ditumpangkan dalam header paket IPv4 melalui infrastruktur routing IPv4.
Pada praktiknya kedua hal tersebut bisa dilakukan secara bersama atau masing-masing tergantung situasi setempat. Contohnya adalah bisa sebuah universitas belum mempunyai jaringan yang mendukung IPv6 ke internet maka universitas tersebut harus melakukan tunneling dahulu ke penyedia jaringan IPv6, baru kemudian menjalankan teknik Dual IP Layer
Beberapa teknik yang biasa digunakan untuk tunneling adalah 6over4 dan 6to4.
 
Implementasi pada FreeBSD
Sistem Operasi FreeBSD mendukung dual stack (IPv4 dan IPv6 sekaligus) sehingga ini sangat menguntungkan pada masa-masa transisi. Secara default IPv6 stack telah terinstall pada sistem operasi FreeBSD, baik FreeBSD-4.x maupun FreeBSD-5.x, selain itu aplikasi dasar pada FreeBSD juga sudah mendukung IPv6 seperti: ftp/ftpd, ssh/sshd, telnet/telnetd, sendmail. Sedangkan aplikasi tambahan lainnya juga sudah mendukung IPv6 yang dapat diinstall melalui mekanisme ports, seperti httpd-2.0, thttpd, exim, courirer-imap, dan lain lain. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada halaman web: http://www.freebsd.org/ports/ipv6.html
Kernel FreeBSD
Meskipun secara default installasi awal FreeBSD-4.x atau FreeBSD-5.x sudah mendukung IPv6, namun ada baiknya pembaca mengetahui options yang digunakan pada konfigurasi kernel FreeBSD. Options yang perlu diperhatikan pada kernel FreeBSD adalah:
OPTIONS                   INET6 #IPv6 communications protocols
OPTIONS                   IPSEC #IP Security
device                          gif #IPv6 and IPv4 tunneling
device                          stf #6to4 tunneling
Bagian yang lain mungkin dibutuhkan adalah firewall menggunakan ipfw (8) namun
bila tidak dibutuhkan sebaiknya options berikut ini tidak dimasukkan dalam konfigurasi kernel :
OPTIONS                   IPV6FIREWALL
OPTIONS                   IPV6FIREWALL_VERBOSE
OPTIONS                   IPV6FIREWALL_DEFAULT_TO_ACCEP
Kami menambahkan konfigurasi berikut dalam konfigurasi kernel :
ident       IPV6        # sesuikan dengan nama kernel
device      gif         # IPv6 and IPv4 tunneling
device      stf         # 6to4 tunneling
options     INET6       # IPV6 communications protocol
options     IPSEC       # IP Security
# option FIREWALL IPv6
options     IPV6FIREWALL
options     IPV6FIREWALL_VERBOSE
options     IPV6FIREWALL_DEFAULT_TO_ACCEPT
# option FIREWALL IPv4
options     IPFIREWALL
options     IPFIREWALL_VERBOSE
options     IPFIREWALL_DEFAULT_TO_ACCEPT
Setelah konfigurasi kernel, perlu untuk mengedit file /etc/rc.conf sebagai berikut:
ipv6_enable = “YES”
Tunneling pada FreeBSD
Bila menggunakan 6over4 tunneling pada FreeBSD maka FreeBSD telah menyediakan pseudo-device gif untuk keperluan ini. 6over4 disebut juga sebagai configured tunneling. Disebut configured tunneling karena harus mendefinisikan alamat IPv4 dari sisi client dan sisi ISP, selain itu juga harus mendefinisikan alamat IPv6 dari sisi client dan sisi ISP. Untuk keperluan 6over4 ini penyedia tunnel atau disebut juga tunnel broker antara lain:
  • http://www.freenet6.net
  • http://ipv6tb.he.net
Bila menggunakan 6to4 tunneling pada FreeBSD maka FreeBSD telah menyediakan
pseudo-device stf untuk keperluan 6to4. 6to4 disebut juga automatic tunneling karena

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Implementasi IPv6 pada FreeBSD"

Posting Komentar