Hosting Unlimited Indonesia

Apa sih Mikrotik itu


Apa sih MikroTik RouterOS?


MikroTik RouterOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer menjadi router network (PC Router) yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP, Lembaga Pendidikan, Perusahaan Komersial, Provider Hotspot.

Sebelum mengetikkan apapun, pastikan Anda telah berada pada root menu dengan mengetikkan “/”

1. Set IP untuk masing-masing ethernet card

#ip address add address=192.168.0.2/24 interface=ether1
#ip address add address=192.168.10.1/24 interface=ether2

Untuk menampilkan hasil perintah di atas ketikkan perintah berikut:

#ip address print

Kemudian lakukan testing dengan mencoba nge-ping ke gateway atau ke komputer yg ada pada LAN. Jika hasilnya sukses, maka konfigurasi IP Anda sudah benar

#ping 192.168.0.1
#ping 192.168.10.2


2. Menambahkan Routing
#ip route add gateway=192.168.0.1

3. Setting Domain Name Server
#ip dns set primary-dns=192.168.25.45 allow-remote-requests=yes
#ip dns set secondary-dns=202.127.110.242 allow-remote-requests=yes

Karena koneksi ini menggunakan Wireless Provider Cengkareng, maka DNS yg aq pake ya punya Provider Cengkareng. Silahkan sesuaikan dengan DNS provider Anda.

Setelah itu coba Anda lakukan ping ke telkom.net atau ping ke yahoo.com misalnya:

#ping telkom.net
#ping yahoo.com

Jika hasilnya sukses, maka settingan DNS sudah benar.

4. Source NAT (Network Address Translation) / Masquerading
Agar semua komputer yg ada di LAN bisa terhubung ke internet juga, maka Anda perlu menambahkan NAT (Masquerade) pada MikroTik.

#ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=ether1

Sekarang coba lakukan ping ke telkom.net atau ping ke yahoo.com dari komputer yang ada di LAN (komputer client)

#ping telkom.net
#ping yahoo.com

Jika hasilnya sukses, maka setting masquerade sudah benar.

5. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
Karena alasan agar praktis untuk setting client, gunakan aja salah satu fitur MikroTik yaitu DHCP Server. Biar klo tiap ada client yang connect, kita ga perlu setting IP secara manual. Tinggal obtain aja dari DHCP Server, beres dah. Untungnya MikroTik ini juga ada fitur DHCP Servernya….huehuehuehue…:D

Membuat IP Address Pool

#ip pool add name=dhcp-pool ranges=192.168.10.2-192.168.10.254

Menambahkan DHCP Network

#ip dhcp-server network add address=192.168.10.0/24 gateway=192.168.10.1 dns-server=192.168.25.45,202.127.110.242

Menambahkan Server DHCP

#ip dhcp-server add name=DHCP_LAN disabled=no interface=ether2 address-pool=dhcp-pool

Sekarang coba lakukan testing dari komputer client, untuk me-request IP Address dari Server DHCP. Jika sukses, maka sekali lagi, settingannya udah benar.

6. Bandwidth Control
Agar semua komputer client pada LAN tidak saling berebut bandwidth, maka perlu dilakukan yg namanya Bandwidth Management atau bandwidth control

Model yg saya gunakan adalah queue trees. Untuk lebih jelas apa itu, silahkan merujuk ke situsnya MikroTik (http://www.mikrotik.com/documentation//manual_2.7/Root/Queue.html)

Contoh Kondisinya seperti ini:

Koneksi Internet Wireless di skull aq kira-kira speeednya 1024/64 Kbps (Download/Upload), nah kondisi itu sangat jarang tercapai. Jadi kita harus cari estimasi rata²nya. Maka saya ambil minimalnya untuk download bisa dapet sekitar 300 Kbps dan untuk upload aq alokasikan 50 Kbps. Sedangkan untuk yg maksimumnya, untuk download kira² 600 Kbps dan upload 60 Kbps.

Lalu, jumlah komputer client yang ada saat ini adalah 10 buah. Jadi harus disiapkan bandwidth itu untuk dibagikan kepada 10 client tersebut.

Perhitungan untuk masing² client seperti ini:

Minimal Download: 300 / 10 * 1024 = 30720 bps
Maksimal Download: 600 / 10 * 1024 = 61440 bps

Minimal Upload: 50 / 10 * 1024 = 5120 bps
Maksimal Upload: 60 / 10 * 1024 = 6144 bps

Selanjutnya kita mulai konfigurasinya:

Tandai semua paket yg asalnya dari LAN

#ip firewall mangle add src-address=192.168.10.0/24 action=mark-connection new-connection-mark=Clients-con chain=prerouting

#ip firewall mangle add connection-mark=Clients-con action=mark-packet new-packet-mark=Clients chain=prerouting

Menambahkan rule yg akan membatasi kecepatan download
#queue tree add name=Clients-Download parent=ether2 packet-mark=Clients limit-at=30720 max-limit=61440

Menambahkan rule yg akan membatasi kecepatan upload
#queue tree add name=Clients-Upload parent=ether1 packet-mark=Clients limit-at=5120 max-limit=6144

Sekarang coba lakukan test download dari beberapa Client, mestinya sekarang tiap2 client akan berbagi bandwidthnya. Jika jumlah client yg online tidak sampai 10, maka sisa bandwidth yang nganggur itu akan dibagikan kepada client yg online.

7. Graphing/MRTG
Mikrotik ini juga dilengkapi dengan fungsi monitoring traffic layaknya MRTG biasa. Jadi kita bisa melihat berapa banyak paket yg dilewatkan pada PC Mikrotik kita.

#tool graphing set store-every=5min

Berikutnya yang akan kita monitor adalah paket² yg lewat semua interface yg ada di PC Mikrotik kita, klo di komputerku ada ether1 dan ether2.

#tool graphing interface add-interface=all store-on-disk=yes

Sekarang coba arahkan browser anda ke IP Router MikroTik. Klo aq di sini:

http://192.168.10.1/graphs/

Nanti akan ada pilihan interface apa aja yg ada di router Anda. Coba klik salah satu, maka Anda akan bisa melihat grafik dari paket2 yg lewat pada interface tersebut.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Apa sih Mikrotik itu"

Posting Komentar